Belum lama ini saya mengutip dari salah satu media online, bahwa kepala BKKBN Surya Chandra S. dalam sebuah kesempatan awal tahun lalu menjelaskan, bonus demografi adalah suatu kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif yakni usia 15-64 tahun (angkatan kerja) pada suatu daerah atau negara lebih besar dari pada penduduk usia non produktif, yakni usia muda kurang dari 14 tahun dan usia lanjut lebih dari 65 tahun .
Artinya, porsi penduduk dengan usia produktif (angkatan kerja) lebih besar dari pada yang non produktif. Dengan demikian, tingkat ketergantungan usia non produktif kepada penduduk yang produktif menjadi sangat rendah. Dampak baiknya, kondisi ini bisa memacu keadaan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Selanjutnya bisa kita simpulkan bersama, bahwa bonus demografi adalah ledakan penduduk dengan usia produktif (angkatan kerja) pada suatu daerah atau negara.
Di Indonesia, ada 9 provinsi yang diperkirakan akan mendapatkan bonus demografi terlama, mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2035. 9 provinsi tersebut adalah Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, DIY, Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Utara.
Dari beberapa provinsi di atas, Jawa Timur dinyatakan sukses program KB yang menyebabkan angka LPP (Laju Pertumbuhan Penduduk) semakin melambat sejak tahun 2010. Sementara pertumbuhan ekonomi terus meningkat dan angka kemiskinan semakin berkurang. Saya sangat apresiasi terhadap Jawa Timur, karena selain cerdik melihat peluang tentang bonus demografi juga didukung oleh program tepat sasaran oleh pemerintah setempat.
Di Jawa Timur, jumlah angkatan kerja melebihi jumlah penduduk non produktif. Dengan kondisi ini, beban tanggungan dari usia non produktif pun berkurang. Dampaknya, provinsi Jawa Timur sukses di berbagai sektor, mulai dari pangan, sosial, pendidikan, kesehatan hingga kesejahteraan masyarakat. Hal ini dinilai sebagai peluang bonus demografi di provinsi Jawa Timur.
Di Indonesia, laju pertumbuhan penduduk masih tergolong menghawatirkan. LPP Indonesia masih 1,49% ini masih setara dengan Negara Singapura dengan pertumbuhan penduduk sekitar 4,5 juta setiap tahunnya. Terbilang menghawatirkan karena cukup tinggi kuantitas dan masih rendahnya kualitas.
Bonus demografi itu hanya terjadi sekali dalam perjalanan sejarah suatu bangsa, harapannya bonus demografi haruslah bisa dimaksimalkan menjadi sebuah peluang, supaya kondisi kemiskinan terus menurun. Seperti kondisi di Provinsi Jawa Timur, yang mana kelompok usia produktif berkembang semakin berkualitas hingga mampu meningkatkan stabilitas ekonomi dan berkurangnya angka kemiskinan di Indonesia.
About @mas_wah
Hai Perkenalkan, nama saya Wahyu yang lebih akrab dipanggil mas wah, saya hanya mahasiswa tingkat akhir yang nimburg di beberapa organisasi dan komunitas, dan juga perlahan peduli dengan isu-isu sosial dan mencoba menuliskan di personal blog saya.
0 komentar:
Posting Komentar